Minggu, 16 Oktober 2016

Tentang Uang


Disela-sela pembuatan materi untuk diskusi hari selasa nanti yang bertemakan "perempuan sebagai tiang negara dalam kabinet kerja Jokowi", kejenuhan pun muncul. Saya belakangan ini lagi malas dengan sesuatu yang serius, saya  menginginkan hal-hal yang menghibur dan menenangkan jiwa.

Iseng saya membuka facebook. Saya menemukan sebuah foto yang diunggah rekan KASBI. Foto ini seketika membuat saya menangis. Saya sudah pernah melihat foto ini sebelumnya, tapi saya lupa tepatnya kapan. Foto ini kalau tidak salah merupakan foto petani yang mengalami kekerasan dari kaki tangan pihak perkebunan. Sungguh tragis pikir saya.

Pikiran saya belakangan ini selalu tentang cinta kasih dan ketenangan jiwa. Semakin saya memahami itu, rasanya saya justru menjadi seseorang yang hatinya cengeng.

"Mengapa dunia ini banyak sekali kebencian?", itu yang terus-menerus saya pikirkan.

"mengapa seseorang terobsesi mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya?"

"Apa benar uang dapat membeli kebahagiaan?"

"Semahal apakah arti kemanusiaan?"

Sungguh saya sangat benci bahasan mengenai uang. Memikirkan uang sama saja membunuh jiwa saya perlahan-lahan. Saya lupa rasa syukur. Saya menjadi iri hati. Saya menjadi terlalu ambisius.

Suatu ketika saya pernah bilang ke teman saya kalau saya magang menjadi wartawan di www.kabarburuh.com , lalu dia bertanya "digaji berapa?", seketika saya langsung kesal.

"Memangnya berarti atau tidaknya sesuatu yang kita kerjakan itu dilihat dari jumlah uang yang didapat?"

Seseorang takut tidak punya uang
Seseorang malu menggunakan barang murah
Seseorang gengsi tidak memiliki kendaraan pribadi
Seseorang berkata uang dapat membeli kebahagiaan

Apakah kalian tahu hakikat kebahagiaan yang sebenarnya?
Sekian. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar