Disela-sela
pembuatan materi untuk diskusi hari selasa nanti yang bertemakan
"perempuan sebagai tiang negara dalam kabinet kerja Jokowi",
kejenuhan pun muncul. Saya belakangan ini lagi malas dengan sesuatu yang
serius, saya menginginkan hal-hal yang
menghibur dan menenangkan jiwa.
Iseng saya membuka
facebook. Saya menemukan sebuah foto yang diunggah rekan KASBI. Foto ini
seketika membuat saya menangis. Saya sudah pernah melihat foto ini sebelumnya,
tapi saya lupa tepatnya kapan. Foto ini kalau tidak salah merupakan foto petani
yang mengalami kekerasan dari kaki tangan pihak perkebunan. Sungguh tragis
pikir saya.
Pikiran saya
belakangan ini selalu tentang cinta kasih dan ketenangan jiwa. Semakin saya
memahami itu, rasanya saya justru menjadi seseorang yang hatinya cengeng.
"Mengapa dunia
ini banyak sekali kebencian?", itu yang terus-menerus saya pikirkan.
"mengapa
seseorang terobsesi mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya?"
"Apa benar uang
dapat membeli kebahagiaan?"
"Semahal apakah
arti kemanusiaan?"
Sungguh saya sangat
benci bahasan mengenai uang. Memikirkan uang sama saja membunuh jiwa saya
perlahan-lahan. Saya lupa rasa syukur. Saya menjadi iri hati. Saya menjadi
terlalu ambisius.
Suatu ketika saya
pernah bilang ke teman saya kalau saya magang menjadi wartawan di www.kabarburuh.com , lalu dia bertanya
"digaji berapa?", seketika saya langsung kesal.
"Memangnya
berarti atau tidaknya sesuatu yang kita kerjakan itu dilihat dari jumlah uang
yang didapat?"
Seseorang
takut tidak punya uang
Seseorang
malu menggunakan barang murah
Seseorang
gengsi tidak memiliki kendaraan pribadi
Seseorang
berkata uang dapat membeli kebahagiaan
Apakah kalian tahu
hakikat kebahagiaan yang sebenarnya?
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar