Senin, 15 Februari 2016

Perspektif untuk LGBT


Ternyata bahasan ini memang sungguh sangat menarik. Sedikit cerita, kemarin saya mewakili Forum Anak DKI Jakarta mendapat undangan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunangan Anak untuk dimintai saran mengenai Modul Pencegahan Perkawinan Anak yang disusun dan telah di terapkan di Forum Anak Kab. Bogor oleh Ka rizky dan kawan-kawan. Kebetulan saya sudah mengenal Ka Rizky sekitar 1,5 tahun yg lalu saat saya dan orang-orang walikota Jakarta Barat mengunjungi beberapa wilayah di bogor untuk study banding mengenai kota layak anak disana. Ka Rizky merupakan alumni Forum anak bogor yang sekarang telah menjadi fasilitator anak.

Pada saat membahas tentang seksualitas dan gender  munculah isu LGBT, bahasan yang penuh dengan pro dan kontra. Salah seorang perwakilan dari Forum Anak Karawang memberi usulan untuk memperjelas "jika hanya ada 2 seksualitas yaitu laki laki dan perempuan, laki-laki harus suka perempuan dan perempuan harus menyukai laki laki". Mendengar usulan ini saya jadi teringat dengan komentar teman sama saya di postingan saya sebelumnya mengenai LGBT http://apreliaa.blogspot.co.id/2016/02/bukan-legalisasi-hanya-minta-jangan.html . Pernyataannya kurang lebih sama bahwa "hanya ada laki-laki dan perempuan", dan dia menambahkan bahwa "Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk dengan orientasi seksual yang salah oleh sebab itu harus ditegaskan untuk hanya mengakui perempuan atau laki-laki dan tidak ada yang namanya LGBT"

Saya sempat mengobrol sedikit dengan Ka Rizky mengenai LGBT ini, dia menanyakan kepada saya "sejak kapan kamu menyukai laki-laki?" jawabannya tentu kapannya tidak jelas sebab perasaan suka itu muncul dengan sendirinya. Sama dengan kaum LGBT ini, Ka Rizky pernah menanyakan kepada mereka "kapan mereka mulai menyukai sesama jenisnya?" dan jawabannya sama tidak jelas waktunya, perasaan itu muncul dengan sendirinya. Dia berkata "untuk membahas mengenai LGBT ini memang diperlukan pikiran yang terbuka, karena ini memang bukan bahasan yang sederhana sebab perasaan suka itu muncul dengan sendirinya seperti manusia pada umumnya".

Jika kalian menggunakan perspektif agama dalam kasus LGBT maka "Tuhan hanya menciptakan 2 jenis manusia yaitu laki-laki dan perempuan, dan tidak semestinya LGBT itu diakui" jelas itu benar. Namun jika kita melihat dari perspektif yang lain kita juga tidak dapat menutup mata kalau di sekitar kita kenyataannya ada loh beberapa orang yang memiliki "rasa laki-laki dan perempuan sekaligus di dalam dirinya". LGBT itu tentu bukan kesalahan Tuhan dalam menciptakan manusia, LGBT hanya manusia biasa yang yang tumbuh dan berkembang dengan sosialisasi yang tidak semestinya.

Tulisan ini bukan menyatakan bahwa saya pro dengan LGBT, saya hanya secara objektif melihat kalau kenyataannya ada manusia yang memiliki kecenderungan seksual seperti itu dan itu tidak dapat dipungkiri menurut saya. Terserah kalian mau memakai perspektif yang mana, yang jelas mereka itu manusia juga yang lahir memiliki kehormatan dan tidak sepatutnya untuk direndahkan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar