Sebenernya udah lama
saya mau ngebahas soal ini, tapi baru sekarang punya waktu dan keinginan untuk
menulis hehe. Oke kita mulai!
Agama dan keturuan.
apa yang kalian
pahami soal agama kalian?
Sejak kapan kalian
menganutnya?
Seberapa besar
kepercayaan kalian dengan agama kalian?
Apa semua hal yang
diajarkan oleh agama kalian itu sesuai dengan kata hati kalian?
Apabila orang tua
kalian berasal dari agama yang berbeda dengan saat ini, apa mungkin kalian
menganut agama yang saat ini kalian anut?
Pertanyaan ini
muncul di dalam diri saya sekitar 1 tahun yang lalu, setelah saya membaca
biografi Soekarno. Di dalam biografi tersebut dijelaskan bagaimana Soekarno
mencari pemahaman soal ke-Tuhanan. Dia bertanya kepada petinggi-petinggi agama
dan tidak mendapatkan jawaban yang sesuai dengan nurainya.
Lalu
apa hubungannya dengan agama keturunan?
Sejak kapan kalian
menganut agama kalian? Sejak lahir? Jika jawabannya iya, berarti 50% kalian
sudah memenuhi kategori agama keturunan. Agama keturunan yaitu agama yang
kalian anut berdasarkan kepercayaan yang orang tua kalian anut dan sifatnya
turun menurun.
Kali ini "agama
yang kalian anut" akan saya analogikan dengan "Agama Islam".
Kenapa islam? Kenapa bukan agama lain? Sebenarnya mau dianalogilkan dengan
agama apapun sama saja, tapi berhubung saya Islam jadi saya menganalogikannya
dengan "agama Islam" agar lebih praktis saja.
Saya lahir dari
orang tua yang beragama Islam dan dibesarkan dengan nilai-nilai ke-Islaman.
Tapi apakah lahir dan tumbuh di dalam keluarga Islam sudah otomatis membuat
kita menjadi penganut agama Islam secara batiniah? Lalu apabila di tengan perjalanan hidup kita
ada pandangan Islam yang tidak sesuai dengan kata hati kita yang membuat kita
tidak nyaman dengan agama kita sendiri,
namun kita memutuskan untuk tetap menjalaninya dengan alasan
"apabila pindah ke agama lain akan berdosa dan masuk neraka" apa itu
cara yang terbaik? Atau meninggalkan agama islam dan menanggung konsekuensi
berdosa dan masuk neraka?
Disini saya tidak
membicarakan sebuah agama yang benar atau agama yang salah. Pemahaman saya
tentang agama sangat sederhana, saya percaya agama adalah rahmat yang
diturunkan Tuhan untuk membawa kedamaian. Saya percaya semua agama membawa
ajaran-ajaran kebaikan, apabila ada suatu konsep agama yang tidak saya setujui
pilihan saya hanya satu yaitu tidak menjalankan konsep itu namun tetap menganut
agama itu dan menanggung konsekuensinya.
Kalau saya, saya tidak akan meninggalkan agama yang saya percayai sejak
lahir hanya karna ketidak sepemahaman sebuah konsep, karena bagi saya semua
agama sama "selalu membawa ajaran kebaikan".
Ada beberapa ajaran
di agama Islam yang tidak saya sukai yaitu tentang poligami dan peran wanita.
Saya tidak pernah sepaham dengan ajaran ini, karena yang menjelaskan kepada
saya mengenai poligami dan peran wanita dalam Islam selalu laki-laki dan yang
mereka jelaskan selalu membuat saya (sebagai perempuan) merasa ada di posisi
yang lebih rendah dari laki laki, semacam perempuan tidak mendapat kesetaraan
peranan di dalam islam. Saya tidak menyalahkan agama islam tentang ini, mungkin
hanya penafsiran dari beberapa petinggi
agama yang tidak sesuai dengan nurani saya. Namun saya selalu yakin bahwa tuhan
saya Maha Adil dan hal inilah yang saya jadikan penganggan hidup saya.
Saya meyakini islam sebagai agama saya dan islam saya
karena orang tua saya juga beragama islam (agama keturunan). Namun sepanjang
saya jadi umat islam, saya bebas menentukan apa yang saya percayai selepas itu
tidak menduakan Tuhan saya dan tidak menistakan ajarannya. Saya tidak tau yang
saya yakini saat ini benar atau salah, yang jelas pemahaman saya tentang agama
seperti ini membuat jiwa saya tenang dan itulah salah satu tujuan dari menganut
sebuah kepercayaan.
nice one, madam.
BalasHapusgue waktu itu membaca sebuah buku, judulnya qur'an and woman dan tesis yang diangkat di sana adalah kesetaraan wanita dengan pria, bahwa pria dan wanita itu nggak dibedakan derajatnya serta qur'an ga mendorong gender untuk memiliki peran-peran tertentu. kalaupun ada, itu karena faktor historis, kondisi mekkah.
namun, lemahnya buku ini adalah, gue anggap begitu liberal karena nggak berani bawa hadis. begitcue~
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusItu yang tentang agama keturan kita bisa bahas dan diskusi bersama di Organisasi Mahasiswa yang lahir 5 Februari 1947, nama diskusinya NDP.
Hapus