Jumat, 02 Desember 2016

Makar


Makar, kata ini masih awam ditelinga saya. Sangking penasarannya saya sampai mencari kata tersebut di KBBI. Makar dalam KBBI adalah 1. akal busuk, tipu muslihat, 2. perbuatan (usaha) dengan maksud hendak menyerang (membunuh) orang, 3. perbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintahan yang sah.

Selain aksi 212 berita yang tak kalah menarik hari ini adalah penangkapan 10 orang yang terduga melakukan makar dan melanggar UU ITE. Saya tidak tahu banyak tentang 10 orang tersebut, sepertinya saya hanya mengenal Rahmawati, Ratna Sarumpaet, dan Ahmad Dhani.

Menjelang magrib Bapak dan Ibu saya menonton sebuah berita di I News TV. Berita tentang makar, dengan judul "Penangkapan Aktivis". Judul yang membuat saya mengerutkan dahi untuk beberapa saat. "gue masih lebih setuju nyebut Ahmad Dhani musisi atau artis ketimbang aktivis" bisik saya dalam hati.

Kasus penangkapan ini juga masuk di Line Today. Iseng, saya membaca komentar dari para pembaca. Sepertinya kebanyakan pembaca setuju dengan penangkapan ini dengan alasan orang-orang itu mengganggu keberlangsungan hidup bernegara.

Di Facebook banyak juga yang berkomentar. Tidak sedikit dari mereka yang menyayangkan penangkapan tersebut.

Lalu bagaimana dengan saya? Apakah saya setuju dengan penangkapan ini?

Jawabannya, Saya tidak tahu!

pesan Wilson untuk Simon
Belum lama ini saya membaca sebuah buku yang berjudul "orang-orang yang berlawanan". Buku itu hasil lungsuran dari Sekretariat Komunitas Kretek (Komtek). Di halaman depannya terdapat sebuah catatan kecil dari Wilson (penulis) kepada Bang Simon (seorang aktivis Buruh). Saya rasa ini pesan yang indah.

Tulisan didalamnya berisi tentang tokoh-tokoh yang berjibaku melawan rezim yang sedang berkuasa. Diculik dan diperjara adalah hal lumrah yang terjadi kepada para aktivis di zaman itu.

Kesan setelah membaca buku "orang-orang yang berlawanan", saya terkagum-kagum dengan tokoh-tokoh itu, besar betul pengorbanannya bagi bangsa dan negara. Mereka berani melawan rezim yang mereka katakan "sewenang-wenang".

History has been written by the victor (sejarah ditulis oleh para pemenang). Mungkin itu yang membuat saya terkesan dengan tulisan di buku orang-rang yang berlawanan". Mereka seorang pemenang yang berhasil menumbangkan sebuah kekuasaan.  Saya mengetahuhi gambaran keadaan saat itu hanya lewat tulisan. Dan Saya tidak benar-benar tahu realitas yang terjadi seperti apa.

Lalu bagaimana dengan penangkapan 10 orang ini? Apakah saya juga terkagum-kagum dengan mereka karna pengorbanannya bagi angsa dan negara? Apakah mereka benar-benar melawan kesewenang-wenangan pemerintah yang berkuasa?

Penangkapan ini masih abu-abu bagi saya. Memangnya sejauh apa makar yang mereka lakukan? Memangnya bentuk kesalahan apa saja yang pemerintah lakukan sehingga mereka punya niatan seperti itu? Apakah tujuan utama mereka benar-benar untuk bangsa dan negara? Apakah tidak ada tujuan yang lain, misalnya kekuasaan?

Saya tidak bisa banyak berkomentar dengan penangkapan ini. Saya masih harus banyak belajar dan mencari tahu. Sepertinya bangsa ini sedang menulis buku sejarahnya kembali. Saat ini saya ingin menjadi saksi dari sebuah sejarah, bukan hakim yang menyatakan benar dan salah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar