Sudah beberapa hari
ibu saya pulang ke Pemalang untuk mempersiapkan pernikahan adiknya. Alhasil
saya dan Bapak saya harus membeli atau makan di luar, karena tidak ada yang
memasak di rumah.
Waktu menunjukkan pukul 22.00, saya sedang membaca
buku untuk refrensi mengerjakan tugas Metode Penelitian Sosial (MPS). Bapak
saya baru pulang kerja. Biasanya dia membawa makanan karena saya malas keluar
rumah untuk membeli makan, tapi hari ini dia tidak bawa apa-apa. Dia mengajak
saya makan di luar saja.
Kami makan di warung
tenda pecel lele dekat SMPN 127, tepatnya di sebrang Apartemen Casa Goya. Letak
warung itu di trotoar jalan. Ukurannya tidak terlalu besar, ya standar ukuran
warung tenda kebanyakan.
Pemilik warung tenda
pecel lele ini adalah sepasang suami istri. Mereka cukup ramah pada kami. Saya
selalu suka makan di tempat-tempat seperti ini karena saya bisa lebih leluasa
bercengrama dengan penjualnya. Atau setidaknya saya tidak harus melihat seseorang
yang menggaji dan digaji.
Selang waktu 5 menit
saya berada di tempat itu, datanglah seorang anak laki-laki. Mungkin usianya
sekitar 8-10 tahun. Dia memakai celana panjang berwarna coklat bata dengan kaos
putih bergambar Popeye. Dia membawa plastik yang bergambarkan logo alfa midi.
Sepertinya dia habis membeli sesuatu di sana.
Dia mengeluarkan ice
cream dari dalam plastik tersebut. Rupanya sebuah Ice cream cup Paddle Pop rasa
coklat. Dia duduk di sebuah kursi sambil memakan ice cream itu dengan asik.
Setelah ibu pemilik
warung tenda selesai memasak pesanan saya dan Bapak saya, dia menghampiri anak
tersebut. Ternyata dia anak dari pemilik warung tenda pecel lele ini.
Sembari
mengusap-usap kepala anaknya, ibu itu berceloteh kepada kami.
"anak saya tadi
bilang, orang-orang Surabaya pada dateng ke Jakarta untuk demo besok. Terus
saya jawab, yang semoga saja besok mereka mampir kesini (membeli makanan di
warung tenda ini)"
Saya tidak tahu anak
itu tahu dari mana orang-orang Surabaya datang ke Jakarta untuk ikut demo.
Mungkin dari obrolan teman-teman di sekolahnya, atau entah lah.
Besok menjadi hari
yang dikhawatirkan banyak orang. Demo tentang Ahok yang katanya menghina Islam,
lewat perkataannya mengenai surat Al Maidah:51. Ribuan orang berapi-api
menanggapi perkara itu, padahal banyak dari mereka yang sebenarnya tidak
mengetahui jelas duduk perkara yang sebenarnya terjadi.
Sudjiwo Tejo pernah
menulis di twitter, kalau tidak salah seperti ini kata-katanya, "tidak
perlu membakar kitab Tuhan untuk menghina Tuhan, khawatir besok tidak bisa
makan saja itu sudah menghina Tuhan".
Besok sekelompok
orang akan menghujat atas nama Islam. Besok pula sekelompok orang akan tetap
bekerja untuk mencari makan.
Mungkin banyak dari
kita yang tidak mengerti maksud Al Maidah:51, mangkanya lebih memilih mencari
makan daripada demonstrasi. Atau mereka terlalu sadar bahwa makanan tidak turun
langsung dari langit. Mungkin juga mereka sadar bahwa diadilinya Ahok toh juga
tidak membuat perut umat islam semuanya kenyang.
Sekian.
sumber gambar: google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar