Anak kota tak mampu
beli sepatu
Anak kota tak punya
tanah lapang
Sepak bola menjadi
barang yang mahal
Bagi mereka yang
punya uang
Sementara kita
disini, di jalan ini
Ini sepenggal lirik
lagu Iwan Fals yang berjudul Mereka Ada di Jalan.
Lagu ini menginggatkan saya dengan sebuah lapangan yang pernah saya lewati.
Saya pengguna
kendaraan umum. Setiap saya bepergian saya sering memperhatikan apapun yang saya lewati. Salah
satu yang merenggut perhatian saya adalah sebuh lapangan di daerah Roxy.
Lapangan itu dibuat mirip seperti lapangan bola. Ada gawang dan sedikit rumput
di tanah yang lembap. Lapangan itu tepat di pinggir sungai, tanpa ada batas.
Jika air sungai meninggi maka lapanggan akan terendam. Dan apabila tidak
berhati-hati saat bermain, maka akan tercebur.
Ternyata lirik
"anak kota tak punya tanah lapang" benar adanya. Saya pun merasakan
hal itu. Saat ini sulit sekali mencari tanah lapang untuk bermain. Saya pernah
melihat di televisi, ada sekelompok anak-anak yang bermain bola di pinggir rel
bahkan di tempat pemakaman umum (TPU).
Bukan tempat yang layak tentunya untuk bermain.
Beberapa hari
belakangan ini Jakarta sering diguyur hujan. Menyebabkan genangan di beberapa
titik, bahkan banjir di kawasan elit. Saat itu saya pulang dari kampus, sekitar
pukul 2 siang. Dari stasiun tanah abang menuju stasiun palmerah, tepat di
tempat bekas penggusuran (pernah saya ceritakan dipostingan sebelumnya), ada
hal yang tidak biasa. Ada sebuah genangan air yang tidak terlalu luas, sekitar
10 meter dan kedalamannya tidak lebih dari 50 cm. Beberapa anak bermain disana.
Sebagian berpakaian lengkap, sebagiannya lagi hanya mengguakan celana dalam.
Ada yang hanya bermain ciprat-cipratan, ada pula yang bergaya seperti sedang
berenang di kolam sungguhan.
Saya senang melihat
canda tawa mereka. Mereka terlihat sangat bahagia walupun tempat itu bukan
tempat yang pantas untuk bermain. Mereka tidak jijik dengan air yang kotor.
Mereka tidak takut dilihat oleh banyak orang. Mereka bersenang-senang
sewajarnya anak seusia mereka. Sayangnya saya tidak sempat memfoto moment itu
karena saya di dalam kereta. Pemandangan seperti itu yang terkadang
menghilangkan lelah saya. Lelah karena rutinitas dan lelah karena jalanan Ibu
Kota kita.
Mungkin mereka
selalu berandai-andai, bisa bermain bola di tanah yang luas dengan rumput yang
hijau. Berandai-andai, bisa berenang di kolam yang airnya biru. Dan saya juga
selalu bertanya-tanya, "bisakan anak-cucu saya merasakan itu kelak?"
Sekian.
sumber foto:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar