Hari ini saya lupa
kalau ada kuis mata kuliah (matkul)
Metode Penelitian Sosial. Saya benar-benar tidak paham dengan matkul
yang satu ini, terlalu ngejelimet.
Selama empat minggu kuliah rasanya otak saya masih kosong melompong.
Ada dua pertanyaan
yang harus saya jawab. Tapi saya sungguh tidak tahu apa-apa dan ternyata bukan
hanya saya yang seperti ini. Hampir seluruh mahasiswa di kelas
terbengong-bengong dengan kuis ini. Saya hanya bisa cengar-cengir di depan
selembar kertas dengan dua pertanyaan itu.
Rasanya mentok
sekali, entah apa yang harus saya perbuat. Saat saya tengok kanan, kiri, dan
belakang ternyata mereka pada menyontek, hal yang biasa tentunya. Rasanya saya
ingin ikutan, mungkin ini yang namanya godaan.
Sejenak berpikir,
"nyontek? Nggak? Nyontek? Nggak? Nyontek? Nggak?................"
Tiba-tiba saya
teringat lagu yang dinyanyikan teman saya (Gede) beberapa saat sebelum masuk
kelas tadi. Kalau tidak salah lagu itu berjudul Hio, Iwan Fals penyanyinya.
Kira-kira seperti ini sepenggal liriknya,
Aku mau jujur jujur saja
Bicara apa adanya
Aku tak mau mengingkari hati nurani
Lirik yang sederhana
namun penuh makna.
Ketika saya masih
duduk di bangku SD, guru saya selalu berkata "jangan menyontek, itu
dosa!"
Tapi beranjak dewasa
siapa yang masih peduli dengan kata-kata itu?
Mengapa untuk
memperjelas suatu tindakan yang tidak baik, manusia menggunakan istilah
"dosa"?
Tau apa manusia
tentang dosa?
Bukankah dosa atau
tidak suatu perbuatan itu hanya Tuhan yang tahu?
Manusia hanya pandai
menerka-nerka, tapi berdosa atau tidak suatu perbuatan manusia bukankan itu
urusan Tuhan? Saya terkadang berpikir
"manusia mungkin terlalu lancang".
Akhirnya setelah
berpikir beberapa saat, saya memutuskan untuk tidak menyontek. Bukan karna
takut dosa, tapi karna saya mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, saya tak
mau mengingkari hati nurani. #SepertiKataBangIwan
Hari ini saya tidak
mendapatkan ilham dari Tuhan. Hari ini saya mendapat ilham dari Bang Iwan. Tapi
tentu itupun atas restu Tuhan.
Saya ingin berterima
kasih kepada Gede karna telah menyanyikan lagu itu. Lagu itu membuat saya
semakin yakin, bahwa dalam jiwa dan hati nurani manusia pasti selalu ada
nilai-nilai luhur Tuhan. Hanya perlu menggali lebih dalam untuk mendapatkan
kemurniannya.
Seperti menggali
sumur. Mula-mula kau menemukan lumpur. Semakin dalam kau gali, maka kau akan
menemukan kejernihan, kemurnian dan kehidupan.
Sekian.
sumber gambar: Google.com