Aku mulai menutup
layar-layar eksistensi itu
Mencurigai dia oknum
perusak masa depanku
Rasanya aneh terpaku
pada sebuh benda tak hidup
Menundunk sepanjang
jalan bagai terkutuk
Ini era teknologi
informasi Bung
Kudet lebih
memalukan daripada dungu
Kuota lebih penting
daripada buku
Sebab buku hanya
jendela dunia
Namun internet
jendela jagat raya
Begitu orang-orang
berbicara
Setiap hari kujumpai
gambar-gambar priadi
Pose hijabers sampai
yang ber-rok mini
Semua tujuannya sama
Memamerkan rupa yang
entah apa niatnya
Jikalau karl max
mengatakan agama adalah candu
Mungkin itu dulu dan
kini bak angin lalu
Internet biangnya
candu dari sebuah candu
Ia memabukkan
Ia meghilangkan
kesadaran
Ia membuat orang
sangat hidup di dunia maya
Namun perlahan
mematikan jiwa di kehidupan nyata
Jika kau naik KRL
Coba kau tengok
salah satu gerbong
Pasti kau jumpai
manusia-manusia ber-smartphone
Mereka terlihat
seeperti terhipnotis
Acuh kanan kiri
Namun berkata peduli
dengan nasip negri
Ini sebuah refleksi
recehan
Yang cocok
ditertawakan generasi beda zaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar