Sabtu, 23 April 2016

Ibu Kota Egois


Ibu kota egois
Memupuk harapan pada garis-garis ekonomis
Lalu larut pada jurang politis

Publik disuguhi germerlap lampu
Warna-warni silau kelabu
Menutup derita dari si piatu

Ini kota metropolis
Gedung-gedung berdiri berbaris-baris
Menghiraukan langit yang menebar gerimis
Dan bau amis para pengemis

Kotamu sungguh megah
Meski ratusan tahun dijajah
meski ratusan tahun menebar darah

Kini Ibu Kota gaduh
Meributkan reklamasi
Meributkan sumber waras
Semua beresaksi
Semua was-was


Tidak ada komentar:

Posting Komentar