Selasa, 24 Februari 2015

Zamanku


Aku hidup pada zaman dimana pendidikan diutamakan
Namun pendidikan macam apa?
Pendididkan yang menguji seekor kera dan seekor gajah adu cepat memanjat pohon?
Lucu bukan?

Aku hidup pada zaman dimana kecerdasan dihitung dari satuan nilai pelajaran
Moral kadang dikesampingkan
Apalagi soal kejujuran

Aku hidup pada zaman dimana pendidikan bermodalkan uang
Katanya sih biaya pendidikan gratis bagi yang tak punya uang
Sayangnya untuk membeli seragam dan alat sekolah masih harus  berhutang
Bagi yang bapaknya pejabat atau pengusaha batu bara
Jangankan untuk sekolah
Untuk beli mercy dan ninja pun uang selalu tersedia

Aku hidup pada zaman pelajar menjadi sosok yang liar
Tauran dan rokok itu soal kejantanan
Nongkrong itu keharusan

Aku hidup pada zaman dimana pelajar bak seorang artis bangku sekolahan
Seragam anak SMA dan anak SD ukurannya sama
Makin sempit seragam makin cantik dipikirnya
Polesan bedak dan bibir  merah wajib adanya
Tapi soal otak belum tentu ada isinya

Aku hidup pada zaman dimana solidaritas menjadi alasan dari semua tindakan
Laki laki tak jantan bermunculan
Perempuan binal pun ikutan
Katanya sih berantem satu lawan satu gak asik
Segerombol beradu caki maki
Alasannya solidaritas padahal hanya  tak punya nyali

Aku hidup di zaman dimana panutan tak terjangkau oleh pandangan
Katanya dulu guru itu pahlawan tanpa tanda jasa
Sekarang jasamu apa sebatas kewajiban mendapat gaji semata?

Aku hidup di zaman dimana Bapak mentri pendidikan makin mempersulit keadaan
UN 20 paket itu buakan jawaban
Jangan anggap pelajar itu maling tukang nyontek
Jangan jadikan kami generasi yang dicurigai
Tapi didiklah kami menjadi generasi bermoral dan punya harga diri

Kami hidup di zaman dimana tiap tingkat pendidikan selalu punya ujian mental
Kasus kasus kekerasan mewarnai
TK di sodomi, SD SMP SMA di bully, KULIAH di ospek sampai mati


Pendidikan bukan sekedar mendapat selembar ijazah
Pendidikan bukan sekedar mendapat nilai sempurna
Lebih dari itu pendidikan harusnya mengajarkan kecerdasan dalam berfikir dan bertindak
Berkelakuan penuh martabat dan punya harga diri

By Aprelia amanda






Tidak ada komentar:

Posting Komentar