Rabu, 29 Juli 2015

Mempertemukan bukan mempersatukan


Aku pernah membaca kalimat seperti ini "kadang tuhan hanya mempertemukan, bukan mempersatukan". Lalu aku berfikir akan ada berapa laki laki kah yang akan tuhan pertemukan denganku. Apakah laki laki yang kuharap selamanya denganku akan hanya dipertemukan bukan dipersatukan?
Kadang aku merasa dunia ini tak adil. Mengharapkan cinta kepada orang yg tak mencinta atau mengabaikan cinta orang yg mencintai. Dapatkah engkau membuat rasa yang sama kepada semua orang? Bukankah cinta yang terbalas jauh lebih indah daripada cinta tak terbalas?

Pulang


Kemarin katanya kau mau pulang
Tapi sampai sekarang kabar pun tak datang

Kemarin katanya kau tetap tinggal
Lalu sampai daun mengeringpun rupamu tak ada bayang

Senandung rindu


Senandung rindu ku lantunkan pilu
Hati ini bak kau pukul pakai palu
Tanpa pisau kau mampu melukaiku
Kau kira aku ini dadu
Diundi semau mau


Esok ku cari air disana
Mengompres luka yg menganga
Barang kali ada obat penawarnya
Air mata sang dewa

Sabtu, 28 Februari 2015

Sang Putri

Semalam aku bermimpi bukan tentang kamu. Semalam aku bermimpi pangeran katak sedang bersedih ditinggal tuan putri. Kemanakah tuan putri? Pangeran itu bertanya kepada seluruh penjuru negri, namun tidak ada yang menjawab. Lalu pangeran mengunjungi tukang ramal, tanyanya “kemanakah tuan putri?”

peramal itu menjawab “tuan putri ada di sebuah rawa”

pangeran bertanya lagi “untuk apa ia disana?”

peramal menjawab “ mencari katak untuk diciumnya”

pangeran merasa heran lalu bertanya lagi “untuk apa dia mencari seekor katak padahal aku pangeran tampan ada di hidupnya?”

peramal menjawab “tuan putrimu hanya seorang gadis biasa hidupnya tak pernah puas, satu pangeran katak mungkin tak cukup untuknya atau kau sendiri yang secara tidak langsung menyuruh hati tuan putri mencintai katak lain?”

By Aprelia amanda

Tentang seseorang


Kisah ini sepenggal rasa yang tak terungkap. Kala dunia gelap tanpa cahaya maka jangan harap ia datang untuk menerangi jalan. Ia tak datang disaat kamu butuh. Ia datang di waktu yang tak diduga. Dia tak membawa kabar yang istimewa hanya kabar biasa. Lalu untuk apa aku menunggunya? Kemarin ia menyapa begitu mesra lalu keesokannya ia menghilang ke dunia yang aku tak mampu mencapainya. Kadang pula awan menyembunikannya atau kau yang sengaja bersembunyi dibalik awan? Aku ini bodoh, mengapa beribu bintang masih bersinar terang tapi aku malah mengharapkan kunang kunang yang entah kabur kemana membawa cahayanya. 

by Aprelia amanda

Selasa, 24 Februari 2015

Kabar


Tiap malam ku tunggu kabar

Siapa tahu angin menghembuskan kabar

Bukan kabar si punuk yg masih merindukan bulan

Hanya sekedar kabar dari matahari yg ditunggu bumi

By Aprelia amanda

Zamanku


Aku hidup pada zaman dimana pendidikan diutamakan
Namun pendidikan macam apa?
Pendididkan yang menguji seekor kera dan seekor gajah adu cepat memanjat pohon?
Lucu bukan?

Aku hidup pada zaman dimana kecerdasan dihitung dari satuan nilai pelajaran
Moral kadang dikesampingkan
Apalagi soal kejujuran

Aku hidup pada zaman dimana pendidikan bermodalkan uang
Katanya sih biaya pendidikan gratis bagi yang tak punya uang
Sayangnya untuk membeli seragam dan alat sekolah masih harus  berhutang
Bagi yang bapaknya pejabat atau pengusaha batu bara
Jangankan untuk sekolah
Untuk beli mercy dan ninja pun uang selalu tersedia

Aku hidup pada zaman pelajar menjadi sosok yang liar
Tauran dan rokok itu soal kejantanan
Nongkrong itu keharusan

Aku hidup pada zaman dimana pelajar bak seorang artis bangku sekolahan
Seragam anak SMA dan anak SD ukurannya sama
Makin sempit seragam makin cantik dipikirnya
Polesan bedak dan bibir  merah wajib adanya
Tapi soal otak belum tentu ada isinya

Aku hidup pada zaman dimana solidaritas menjadi alasan dari semua tindakan
Laki laki tak jantan bermunculan
Perempuan binal pun ikutan
Katanya sih berantem satu lawan satu gak asik
Segerombol beradu caki maki
Alasannya solidaritas padahal hanya  tak punya nyali

Aku hidup di zaman dimana panutan tak terjangkau oleh pandangan
Katanya dulu guru itu pahlawan tanpa tanda jasa
Sekarang jasamu apa sebatas kewajiban mendapat gaji semata?

Aku hidup di zaman dimana Bapak mentri pendidikan makin mempersulit keadaan
UN 20 paket itu buakan jawaban
Jangan anggap pelajar itu maling tukang nyontek
Jangan jadikan kami generasi yang dicurigai
Tapi didiklah kami menjadi generasi bermoral dan punya harga diri

Kami hidup di zaman dimana tiap tingkat pendidikan selalu punya ujian mental
Kasus kasus kekerasan mewarnai
TK di sodomi, SD SMP SMA di bully, KULIAH di ospek sampai mati


Pendidikan bukan sekedar mendapat selembar ijazah
Pendidikan bukan sekedar mendapat nilai sempurna
Lebih dari itu pendidikan harusnya mengajarkan kecerdasan dalam berfikir dan bertindak
Berkelakuan penuh martabat dan punya harga diri

By Aprelia amanda






Sabtu, 21 Februari 2015

Kisah

Pujangga malam ini masih berkisah
Kisah seorang lelaki yang penantiannya lapuk termakan zaman

Kisah ini bukan tentang lelaki penyendiri
Tapi kisah lelaki pemain hati

Kisah ini bukan tentang lelaki kesepian
Hanya lelaki yang menunggu kepastian

Lelaki itu aku
Dan kisah ini aku

By Aprelia amanda

Kamis, 19 Februari 2015

Kuasa

Dor dor dor
Suara senapan itu membombardir
Gerombolan orang lari
Tak tahu arah pasti
Bukan bodoh ataupun dungu
Hanya buyar sudah akal
Melihat mayat mayat bergelimpang
Memelas bukan pilihan
Sebab tingkahnya tak beradab
Percuma juga muslihat
Kuasa merongrong jiwa
Sebab kursi tuan raja tak terisi pula

By Aprelia amanda

Senin, 16 Februari 2015

Letih

Kemanakah kau bawa cerita
Teramat jauh kurasakan
Letih
Iya kaki ini letih
Sungguh teramat letih
Kicau burung semerbak pagi
Namun tak kudengar kabarmu kasih
Cahaya siang menyapa kesepian
Namun tetap tak menyinari harapan
Malam menyapa tanda hari kan berlalu
Jam itu menunjukkan pukul 12 malam
Kulihat dunia seolah tertawa
Bermain main diatas derita
Tapi kadang kulihat dunia murung
Melihat kita yg tak kunjung berujung 

by Aprelia Amanda


Selasa, 03 Februari 2015

Muara sungai

Entah jauh entah dekat
Air tahu tujuannya
Tak menjauh namun mendekat
Tertatih menyusuri alur
Tergesa terdorong arus
Terhadang gumpalan rintang

Kadang ia jenuh
Tak bergerak bukan berarti tak mengalir
Ia hanya butuh sedikit waktu untuk menghela nafas
Atau hanya sekedar terlelap

Lepas penatnya ia kembali
Menyusuri alur
Mencari dimana muara

By Aprelia amanda