Kamis, 13 November 2014

MATAHARI ATAU BULAN



Jangan pernah jadikan ia matahari kalau awan selalu menutupinya
Atau ia datang menampakkan sinarnya namun pergi digantikan hujan
Hangatnya membuatmu nyaman tapi terkadang membuat kulitmu terbakar
Jadikanlah ia bulan
Yang memantulkan cahaya matahari
Terkadang ia bulat total
 Terkadang setengah lingkaran
Atau hanya secerca cahaya sabitnya
Bahkan tak nampak karena tertutup gerhana
Cahaya bulan mungkin tak seterang cahaya matahari
Tapi aku tahu seandainya bulan pergi
Aku masih bisa hidup di bumi ini
Tidak jika matahari yang pergi
Maka semua akan mati
Aku tidak menjadikanmu matahari karena aku takut kau pergi dan mematikan duniaku
Aku menjadikanmu bulan karena ku tahu
Kau hanya pantulan rasa yg tak sepenuhnya milikku
Jika kau bulan
Indahmu akan lebih lengkap bersama bintang bintang
Jika kau tertutupi gerhana
Setidaknya aku masih memiliki bintang
Walau jauh
Walau kecil.

By: Aprelia Amanda

Sabtu, 01 November 2014

Spasi

Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna jika tidak ada jeda?
Dapatkah ia dimengerti jika tidak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak?
Dan saling menyayang bila ada ruang?
Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu. Napas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi. Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali. Jiwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah.
Jadi jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang. Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah saling membendung apabila tak ingin tersandung. 
Pegang tanganku tapi jangan terlalu erat, karna aku ingin seiring, bukan digiring. 

"Filosofi Kopi" Dewi Lestari